Kamis, 14 Februari 2013

CERPEN : "I would not pick me apart with even death"

By.nurindah sari

Gue mau share nih cerpen valentine, tapi dilarang menjiplak, copas, menggandakan karna dapat dikenakan pasal*pasal berapa yah?* *lupa*

sehari sebelum valentine tiba, fina dan adit janjian akan tukar kado dihari valentine. pagi itu fina terlihat sibuk mempersiapkan segalanya, adit pun demikian dia sibuk mencari kado yang paling special buat fina, adit sengaja mengajak mamanya untuk meminta saran kado apa yang bagus untuk fina. sementara itu fina sedang sibuk membuat kue untuk adit. setelah kuenya jadi, fina langsung menuju ke pusat perbelanjaan, fina bingung ingin membeli apa untuk adit, dia berjalan terus menyusuri sudut demi sudut pusat perbelanjaan tersebut, akhirnya dia tiba disebuah toko baju dipandanginya baju couple warna hitam yang bertuliskan" I would not pick me apart with even death", fina sangat tertarik dengan baju itu dan akhirnya dia membeli baju itu untuk dijadikan kado valentine buat adit.

sementara itu adit dan mamanya masih sibuk berkeliling mencari kado buat fina, kemudian mama adit mengusulkan untuk membelikan fina sebuah liontin love, adit begitu senang akhirnya dia bisa mendapatkan hadiah yang pas untuk fina.

malam ini adalah malam yang paling dinanti adit, dia mengambil ponselnya dan segera menelfon fina...

fina : haloo...
adit : sayang, kamu udah siap-siap?
fina : iya udah nih sayang, kamu dimana?
adit : aku udah mau berangkat nih sayang.
fina : yaudah deh, hati-hati yah!!!

hati fina begitu senang, dalam hati dia berkata"malam ini aku gak boleh sakit, aku gak boleh ngecewain adit", diambilnya sebuah tas kecil kemudian dia bergegas menuju ke sebuah restoran tempat mereka janjian. sesampainya disana dari jauh adit melambaikan tangan kearah fina, fina pun tersenyum, jantungnya berdegup kencang ketika dia mulai melangkahkan kaki ke arah adit. fina pun mulai terduduk, keringatnya bercucuran tapi adit hanya menganggap kalo mungkin dia grogi.

15 menit kemudian setelah mereka memesan makanan, adit udah mulai curiga dengan keadaan fina, adit terus-terus bertanya pada fina"sayang, kamu gak apa-apa kan?", fina yang udah gak bisa menahan rasa sakit menjatuhkan sendok sambil berteriak,"ahh..sakit" pengunjung restoran melirik ke arah fina. adit yang panik langsung membawa fina ke rumah sakit terdekat.

sesampainya dirumah sakit fina meminta adit untuk mengambil bingkisan warna merah dibagasi mobilnya, yah..itu hadiah dari fina untuk adit, adit pun bergegas menuju mobil dan kembali kehadapan fina dengan membawa bingkisan tersebut. fina dengan kemampuannya yang sudah tidak memungkinkan berkata "sayang, ini kado buat kamu! aku sendiri yang pilih buat kamu, mudah-mudahan kamu suka." adit pun penasaran dan langsung membuka kado tersebut, butiran air mata adit mulai mengalir setelah melihat tulisan yang ada pada baju tersebut" I would not pick me apart with even death". adit pun mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna pink, lalu diberikannya kepada fina," sayang, aku mau kamu pakai liontin ini selamanya, agar kamu selalu ingat padaku". dengan posisi fina yang terbaring, adit memasangkan liontin itu dileher fina, diusapnya kening fina dan berkata," I would not pick me apart with even death", fina hanya tersenyum.

tak lama suasana hening hilang, fina mulai memegangi bagian bawah perutnya,"ahhhhhkk....tolong....say...sakit...!! adit yang panik langsung memanggil dokter. "rupanya fina harus dioperasi", ucap dokter kepada adit. "emang fina sakit apa dok?" tanya adit panik, "fina sedang menderita kanker rahim, dan kita harus lakukan operasi", kata dokter," iya dok, lakukan apa saja supaya nyawanya bisa selamat", jawab adit khawatir,"tapi operasi ini baru bisa berjalan jika ada izin dari pihak keluarga", spontan adit menjawab, "baik dok, saya akan telfon keluarganya".

akhirnya operasi fina dilakukan, adit yang khawatir dengan keadaan fina, tak henti-hentinya mondar-mandir di depan ruang operasi. mama fina memanggil adit untuk duduk disampingnya, aditpun duduk,"nak, sebenarnya fina udah lama menderita penyakit ini tapi dia selalu ingin kelihatan ceria, tadi pagi fina membuatkan kue vanlentine buat nak adit, kata fina setelah kalian makan direstoran, fina mau memberi kejutan buat nak adit kejutannya adalah kue valentine yang dibuatnya itu," ucap mama fina sambil meneteskan air mata!!!

1 jam berlalu operasinya telah selesai dokterpun keluar dari ruang operasi, adit dan orang tua fina segera menghampiri dokter," gimana dok operasinya?, dokter hanya menggeleng-gelengkan kepala. orang tua fina tak kuasa menahan tangis, berteriak sekeras-kerasnya," gak mungkin...anakku gak mati", teriak mama fina. adit yang terduduk sendiri hanya bisa meluapkan kesedihannya dengan menangis dan menangis, butiran air matanya tak berhenti mengalir. mereka pun pulang mengantarkan jenazah fina. setiba dirumah, mama fina menuju ke dapur untuk mengambil kue yang telah dibuat fina untuk adit, tangisan adit makin menjadi. 1 bulan kemudian setelah kepergian fina, kue yang dibuat fina masih saja disimpan oleh adit, baunya sudah busuk dan penuh jamur, adit berharap dengan menyimpan semua kenangan dari fina, dia tak akan pernah melupakan fina.


END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar