Rabu, 03 April 2013

penggunaan kokain dan efek sampingnya

KOKAIN

A. Asal dan Kimia

Kokain atau benzoilmetilekgonin didapat dari daun erythroxylon coca dan spesies erythroxylon lain, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di peru dan bolivia, dimana selama berabad-abad daun tersebut dikunyah oleh penduduk asli untuk menambah daya tahan terhadap kelelahan. Ekgonin adalah suatu amino alkohol yang bersifat basa, sanat mirip dengan tropin, amino alkohol dalam atropin. Kokain merupakan ester asam benzoat dengan kimia basa yang mengandung N.

B. Efek kokain dalam ilmu farmakodinamik

Efek kokain yang paling penting yaitu menghambat hantaran syaraf, efek sistemik yang paling mencolok adalah

- susunan saraf pusat, penggunaan kokain pada manusia menyebabkan banyak bicara, gelisah, dan euforia. Ada juga yang mengatakan bahwa kekuatan mental bertambah dan kapasitas kerja otot meningkat, hal ini disebabkan oleh berkurangnya rasa lelah. Efek kokain pada batang otak menyebabkan peningkatan frekuensi napas, pusat vasomotor dan pusat muntah mungkin juga terangsang. Perangsangan ini akan segera disusul oleh depresi.

- sistem kardiovaskular, penggunaan kokain dosis kecil akan memperlambat denyut jantung akibat perangsangan pusat vagus, pada dosis sedang denyut jantung bertambah karena perangsangan pusat simpatis dan berefek langsung pada sistem saraf simpatis. Pemberian kokain IV dosis besar menyebabkan kematian mendadak karna payah jantung sebagai akibat efek toksis langsung pada otot jantung. Pemberiab kokain sistemik umumnya akan menyebabkan penurunan tekanan darah walaupun mula-mula terjadi kenaikan akibat vasokonstriksi dan takikardi.

- Otot Skelet, tidak ada bukti bahwa kokain dapat menambah kekuatan kontraksi otot. Hilangnya kelelahan disebabkan oleh perangsangan sentral.

- Suhu Badan, kokain mempunyai daya pirogen kuat. Kenaikan suhu badan disebabkan 3 faktor yaitu
a). Penambahan aktivitas otot akan meninggikan produksi panas
b). Vasokonstriksi menyebabkan berkurangnya kehilangan panas
c). Efek langsung pada pusat pengatur suhu
Pada keracunan kokain dapat terjadi pireksia.

- Sistem saraf simpatis, pada organ yang mendapat persarafan simpatis, kokain mengadakan potensiasi respons terhadap norepinefrin, epinefrin, dan perangsangan saraf simpatis. Kokain tidak merangsang organ tersebut secara langsung tetapi mengadakan sensitisasi, karna menghambat pengambilan kembali norepinefrin dari celah sinaptik kedalam saraf, akibatnya neurohumor tersebut akan menetap disekitar resptor organ dalam kadar tinggi untuk waktu yang lama.

- Efek anestesi lokal, efek lokal kokain yaitu kemampuannya untuk memblokade konduksi saraf. Atas dasar efek ini, pada suatu masa kokain pernah digunakan secara luas untuk tindakan dibidang optalmologi, tetapi kokain dapat mengakibatkan terkelupasnya epitel kornea. Oleh karna itu kokain sekarang sangat dibatasi karna untuk menghindari adanya kemungkinan penyalahgunaan obat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar